Mahasiswa Asistensi Mengajar FIP Universitas Hamzanwadi Membangun Gerakan Literasi di Akar Rumput

Selong - Mahasiswa Program Studi Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Hamzanwadi melalui program Asistensi Mengajar mengadakan kegiatan literasi pada Selasa (29/8/2023) di dusun Dames dan Burneo-Desa Dames. Kegiatan yang berlangsung meriah dan ramai ini bertujuan untuk meningkatkan minat serta pemahaman baca dan menulis bagi adik-adik yang ada di dusun setempat.

“Adapun tujuan dari kegiatan literasi ini adalah untuk meningkatkan minat baca dan menulis adek-adek kami di sini dan pemahaman adek-adek dalam isi bacaan yang mereka baca,” jawab Rahman selaku ketua program Asistensi Mengajar setelah dimintai keterangan lewan pesan media sosial.

“Kegiatan Literasi ini akan dilakukan 2 kali dalam seminggu selama program Asimilasi Mengajar, 3 bulan,” lanjutnya.

Rahman dan kawan-kawannya yang merupakan mahasiswa PGSD Universitas Hamzanwadi, meskipun masih dalam tahap menempuh pendidikan, namun semangatnya dalam usaha membangkitkan serta menumbuhkan literasi sangat tinggi.

Minimnya minat baca masyarakat Indonesia sangat berpengaruh pada rendahnya nilai Indeks Pembangunan Literasi di Indonesia yang menjadi permasalahan disetiap dekade, bahkan setiap pergantian pemeritahan. Hampir setiap tahun, permasalahan literasi-meskipun kurang seksi-selalu menjadi buah bibir yang hangat dan menarik untuk diperbincangkan. Tidak banyak yang menyadari, bahwa persoalan literasi itu merupakan persoalan yang sangat penting. Apalagi ketika dihadapkan dengan literasi digital, seiring percepatan perkembangan zaman.

Beberapa tahun belakangan (sekitar 2 tahun yang lalu), pemerintah telah berkomitmen untuk memperluas akses perpustakaan ataupun ruang baca untuk publik sampai ke tingkat desa. Memperbaiki literasi dari tingkat desa. Akan tetapi masih banyak, pemerintah desa yang belum memahami (mis persepsi) terhadap keinginan pemerintah pusat untuk mengatasi rendahnya literasi yang dimulai dari tingkat desa.

Dusun yang merupakan bagian dari desa-baik secara struktural, administratif maupun kewilayahan, adalah langkah yang strategis untuk memulai membangun gerakan literasi. Gerakan literasi yang dimulai dari bawah atau dusun seharusnya mendapat perhatian dari pemerintah, pemerintah desa pada khususnya.

Gerakan literasi haruslah dibangun dari akar rumput. Menyadari hal itu Mereka (Mahasiswa PGSD Universitas Hamzanwadi Pancor dalam program Asistensi Mengajar) mengajak pemuda-pemudi Dusun Dames-Burneo, Desa Dames untuk menghidupkan kembali perpustakaan dusun yang sempat vakum beberapa waktu lalu.

Bagi mereka, gerakan akar rumput seperti ini dapat menjadi stimulus serta inspirasi bagi dusun-dusun lainnya yang ada di Desa Dames khususnya, terlebih dusun-dusun yang ada di seluruh Desa Lombok Timur.

Diharapkan kegiatan-kegiatan kecil seperti ini, tidak harus mewah ataupun sempurna, dapat terlaksana di daerah atau wilayah lainnya, khususnya di Lombok Timur. Sehingga, peningkatan mutu sumber daya manusia yang berkualitas dapat di capai dalam beberapa tahun ke depan. Gerakan literasi yang bersinergi dan kolaboratif di akar rumput sangat dibutuhkan dalam hal itu, kemajuan Lombok Timur, khususnya menuju visi Indonesia Emas 2045.