Mahasiswi BK Mewakili NTB Pembuatan Video Pendek Hari Perempuan Internanasional dari WHO Indonesia

Memperingati Hari Perempuan Internasional yang dirayakan setiap tahun tepatnya pada tanggal 8 Maret untuk mengakui pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan di seluruh dunia. Namun, terlepas dari kemajuan yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir, perempuan di banyak negara, termasuk Indonesia, masih menghadapi ketidaksetaraan berbasis kesehatan dan gender yang signifikan. dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan perempuan dan kesetaraan gender di Indonesia, dan untuk menyoroti pekerjaan wanita dari latar belakang yang beragam dan apa arti kesehatan bagi mereka.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh WHO Indonesia yang bekerja untuk mengatasi ketidaksetaraan dengan mempromosikan kesehatan dan hak-hak perempuan, dan bekerja sama dengan mitra untuk mengadvokasi kesetaraan gender. Tahun ini, WHO Indonesia  membuat koleksi video dan foto yang menyoroti kisah-kisah perempuan dari berbagai latar belakang yang telah membuat langkah dalam meningkatkan aksesibilitas perawatan kesehatan, memperjuangkan hak-hak dan kesehatan perempuan, dan mengatasi hambatan di bidangnya masing-masing. Video dan foto tersebut mengambil tema "Celebrating International Women's Day: What Health Means to Women". Yang melibatkan :

  1. Poppy Dihardjo, Jakarta – Kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap perempuan,  kampanye digital.
  2. Rully Malay, Yogyakarta – HIV, transpuan, lansia.
  3. Cucu Saidah, Bandung – Disabilitas, perempuan.
  4. Minhatul Aulaq, Lombok – Perkawinan anak, remaja.
  5. Dr Maria Louisa Rumateray, Papua – Kesehatan untuk wanita, dokter terbang.

Minhatul Aulaq merupakan mahasiswi semester II pada program studi Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hamzanwadi ini berkesempatan mewakili suara perempuan NTB untuk menyuarakan hak-hak dan kesehatan perempuan dan menjadi delegasi termuda. “Kegiatan ini dilakukan untuk merayakan prestasi yang diraih kaum perempuan, meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan terhadap perempuan, dan sebagai wadah untuk mempercepat kesetaraan gender” Ujar Ibu Nia Rachmawati, perwakilan dari WHO Indonesia.

Pengambilan video dan gambar ini di lakukan dibeberapa tempat diantaranya:  Balai Desa Jenggik Utara, Puskesmas Montong Gading dan Universitas Hamzanwadi. Kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 24 sampai dengan 26 Februari 2023. Konsep pengambilan video dan gambar terdiri dari: 1) Rekaman harus menangkap kepribadian setiap tokoh dalam ruang mereka. Bidikan wawancara: bidikan close-up dan medium, dan Interaksi masing-masing tokoh dan komunitasnya; dan 2) Rekaman wajah optimis pasien dan petugas perawatan kesehatan.